Gubernur Jambi Belum Mempersiapkan Skenario Kesiapan Ekonomi dalam Menghadapi Covid-19



Jambi- Mewabahnya virus corona atau COVID-19 di Indonesia, diwarnai beberapa masalah yang timbul. Pemerintah memproyeksikan beberapa skenario pertumbuhan ekonomi sesuai dengan kemungkinan perkembangan kasus covid-19. Skenario terburuk terjadi jika penyebaran kasus covid-19 berlangsung 3-6 bulan, diberlakukan lockdown, dan perdagangan internasional drop hingga di bawah 30%, maka diproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berada di kisaran 0 – 2,5 %. Angka tersebut berarti menurun drastis, jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5,02%. Namun masih lebih baik dibandingkan krisis 1998, dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -13,13 %.

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menegaskan, “Hampir semua lembaga dan organisasi membuat skenario dan proyeksi pertumbuhan ekonomi pasca penyebaran covid-19. Hanya saja, pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun tidak bisa diprediksi (unpredictable) selama penyebaran covid-19 belum berakhir”. Ujarnya.

Sementara itu Kepala BPS Provinsi Jambi Wahyudin menjelaskan bahwa “Secara kumulatif dari triwulan satu sampai empat tahun 2019 pertimbuhan ekonomi kita tumbuh 4.40 % tetap meningkat tapi melambat dari tahun sebelumnya.”

Sehubungan dengan hal tersebut dengan adanya wabah pandemi virus corona (Covid-19) tentu akan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi saat ini dan kedepannya. Hingga saat ini belum ada penyampaian secara resmi dari Pemda Provinsi Jambi terkait seknario pertumbuhan ekonomi yang harusnya dipersiapkan dalam mengahdapi dampak wabah Covid-19 ini.(BTR)
أحدث أقدم